Keris merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai sejarah, spiritual, dan seni tinggi. Tidak hanya dikenal sebagai senjata tradisional, keris juga dipandang sebagai simbol identitas, status sosial, hingga pusaka sakral yang diwariskan turun-temurun. Dalam perkembangannya, keris dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain keris pusaka, keris tosan aji, dan keris modern.
Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan ketiganya agar Anda lebih mudah memahami nilai dan makna dari masing-masing jenis keris.
1. Keris Pusaka
Keris pusaka adalah keris yang diwariskan dari generasi ke generasi dan biasanya memiliki nilai sejarah, magis, serta spiritual yang tinggi. Keris ini umumnya berusia ratusan tahun dan dibuat oleh empu (pembuat keris) dengan laku tapa brata, doa, dan ritual khusus.

Ciri-ciri Keris Pusaka:
Berusia tua (ratusan tahun).
Mengandung nilai sejarah, spiritual, dan filosofis.
Biasanya memiliki pamor (pola logam) yang alami dan penuh makna.
Dirawat melalui tradisi jamasan (pembersihan pusaka).
Dianggap memiliki “isi” atau daya gaib oleh sebagian masyarakat Jawa.
Keris pusaka sering diperlakukan sebagai benda keramat, bukan sekadar senjata, melainkan simbol kehormatan keluarga maupun kerajaan.
2. Keris Tosan Aji
Tosan aji berasal dari kata tosan (besi/ logam) dan aji (berharga/ bernilai). Keris tosan aji merujuk pada keris yang dipandang sebagai karya seni tinggi, baik dari segi teknik pembuatan maupun keindahan bentuknya.

Ciri-ciri Keris Tosan Aji:
Fokus pada kualitas seni, keindahan pamor, dan bentuk bilah.
Bisa berupa keris pusaka ataupun buatan baru, selama dibuat dengan teknik tradisional.
Tidak selalu dianggap sakral, namun memiliki nilai estetika tinggi.
Sering dikoleksi oleh kolektor untuk tujuan seni dan budaya.
Dengan kata lain, keris tosan aji lebih menekankan pada nilai artistik dan keindahannya sebagai warisan budaya.
3. Keris Modern
Keris modern adalah yang dibuat oleh empu atau pengrajin masa kini, biasanya tanpa muatan spiritual yang kuat seperti pusaka. Fungsi utamanya lebih ke arah koleksi, cenderamata, atau hiasan.

Ciri-ciri Keris Modern:
Umumnya dibuat dengan teknik sederhana atau modern.
Tidak melalui proses ritual atau laku spiritual.
Bisa dibuat massal untuk kebutuhan wisata atau dekorasi.
Nilainya lebih pada fungsi hias, bukan pusaka atau sakral.
Meskipun begitu, ada juga keris modern berkualitas tinggi yang dibuat empu masa kini dengan tetap mempertahankan teknik tradisional, namun belum memiliki nilai sejarah karena usianya yang masih baru.
Kesimpulan
Perbedaan utama antara keris pusaka, keris tosan aji, dan keris modern terletak pada usia, fungsi, nilai, serta cara pembuatannya:
Keris pusaka → diwariskan, sakral, memiliki nilai sejarah dan spiritual.
Keris tosan aji → bernilai seni, fokus pada keindahan pamor dan bilah.
Keris modern → buatan masa kini, cenderung untuk koleksi, hiasan, atau komersial.
Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa lebih menghargai keris bukan hanya sebagai senjata, tetapi juga sebagai warisan budaya bangsa yang sarat makna.
Toko Batik dan Oleh-oleh Khas Jogja

Anda dapat menemukan beragam keris di toko batik dan oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Jogja yaitu Hamzah Batik. Berlokasi di Malioboro depan pasar Beringharjo, Hamzah Batik menyediakan beragam oleh-oleh Jogja seperti batik, camilan, kerajinan, dan cinderamata khas Jogja.
Kunjungi toko Hamzah Batik di Malioboro depan pasar Bringharjo, atau pesan melalui WhatsApp di 08112544239 atau 08112544245. Untuk bantuan atau saran selama berbelanja, hubungi Customer Service di WA 081128293456 atau melalui email cs@home.hamzahbatik.co.id.




